Rindu Padamu Ya Rasul
12 Rabiul Awal ini kuterkenang padamu ya Rasul. Rindu yang tiada bertepi. Zaman ini terlalu hiruk, terlalu pikuk. Kepala-kepala semakin besar, menuhankan dirinya. Engkau dan para sahabat dilecehkan, dihinakan, direndahkan oleh orang yang bahkan wangi surgapun belum tentu tercium untuknya.
Sungguh ya Rasul aku rindu padamu
Rinduku ya Rasullullah
Padamu ya Habiballah
Engkaulah buah hatiku
Engkaulah kekasih Allah
Alangkah indah peribadimu
Tidak tergambar mulia akhlakmu
Engkaulah rasul pilihan Allah
Bawa rahmat seluruh alam
(Raihan)
Labels: Puisi
posted by maskun @ 3:53 AM
3 Comments
3 Comments:
kalau saya membaca kata-kata dari raihan ini,mengingkatkan saya saat pertama saya mengucapkan shalawat untuk pertama kalinya.
dimana diri ini memasuki lembaran baru untuk menjadi muslim...
salamku,
lanitjiwa...........
Subhanallah Walhamdulillah Wa laa ilaaha ilallahu wallahuAkbar. Mas Paundra mualaf tho? Sejak kapan mas? di blognya kok gak dibagi-bagi pengalaman ruhaninya. Setiap ketemu mualaf saya selalu malu lho mas. Karena biasanya para mualaf itu lebih kukuh keyakinannya. Berbeda dengan, misalnya saya, yang alhamdulillah lahir di keluarga muslim tapi pemahaman iman dan islamnya masih setipis kulit bawang.
Saya minta do'anya ya mas agar tetap istiqomah di jalan Islam. Dilunakan hatinya, dilembutkan lisannya. Karena mas Paundra ketika masuk Islam kan dosa masa lalunya sudah dihapus bersih jadi doanya lebih makbul.
iya bang kita saling mendoakan agar tetap istiqomah dalam ajaran ajaran islam.dan utk menuliskan diblog bagaimana saya menjadi muslim sedang ditulis dan belum selesai,masih banyak yg hrs diedit.
dan terima kasih atas ucap selamat dari abang.
sama bang saya juga masih harus banyak2 belajar tentang islam.kalau ada waktu add alamat emailku aja bang.nanti kita bisa bertukar pikiran dan tentunya saya hrs banyak belajar dari abang juga.
salamku,langitjiwa........
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home